Friday, June 5, 2009

Askep Pre eklampsi

PRE-EKLAMPSI


Sebenarnya kelainan seperti ini secara international dikenal sebagai PREGNANCY INDUCED HYPERTENSION atau kehamilan yang menginduksi tekanan darah. Gangguan ini biasanya menimpa ibu ibu yang menjalani kehamilan pertama.
Berdasarkan berat ringannya gangguan Pre Eklampsia – Eklampsia ini dibagi atas 3 bagian yaitu Pre Eklampsia ringan, sedang dan berat. Yang paling berat dialami para ibu hamil adalah saat menjelang persalinan karena bias jadi ada yang selamat dan ada juga bayi yang tidak selamat


Pre-eklamsi merupakan kelainan unik yang hanya ditemukan pada kehamilan manusia. pre-eklampsia sejak dulu di definisikan sebagai trias yang terdiri dari hipertensi pada tingkat tidak kejang, oedema, dan proteinuria. kadang preeklamsia disertai hipertensi dan protein uria saja, atau hipertensi dan oedema. pre-eklampsia biasanya ditemukan pada kehamilan trimester tiga, walaupun ada kasus dapat bermanifestasi lebih awal.kelainan ini dapat timbul dalam berbagai bentuk sehingga disebut sebagai “great imitator”. keterlibatan system saraf pusat dapat menimbulkan sakit kepala hebat, gangguan visual, kejang, stroke dan kebutaan. keterlibatan ginjal hampir selalu terjadi dan dapat bermanifestasi sebagai proteinuria, oliguria atau gagal ginjal. edema dapat berakumulasi pada berbagai tempat terutama kaki, tangan, wajah dan paru. Hemokonsentrasi, trombositopenia, dan hemolisis intra vascular merupakan tanda-tanda adanya keterlibatan Hematologis dan menghasilkan sekelompok temuan klinis yang dikenal dengan sindrom HELLP ( hemoliccys, Elevated Liver funtction test, low platelet).
Berbagai resiko Pre-eklampsia meliputi kasus meliputi status primigravida ( kehamilan ), kehamilan kembar, diabetes, hipertensi yang telah ada sebelumnya,interval antara kehamilan yang jauh, pre-eklampsia pada kehamilan sebelumnya, riwayat pre-eklampsia pada keluarga, mola hidatidosa dan kelainan pembekuan darah yang diturunkan atau yang didapat ( missal defisiensi protein S dan protein C serta adanya antibody antifofolipid).
Jika tidak diterapi, pre-eklampsia dapat mengakibatkan morbiditas yang tinggi dan bahkan dapat fatal. Terapi utama pada kondisi ini adalah mengakhiri kehamilan.
Umumnya, Pre-eklamsi dan eklamsi timbul setelah minggu ke 20. untuk diagnosa Pre-eklamsi wanita hamil haruslah :
a) Tek. Systol 140 mmhg lebih.kenaikan 30 mmhg diatas biasa.
b) Tek. daistol 90 mmhg atau lebih.kenaikan 15 mmhg diatas biasa.
c) Tekanan darah meninggi, sekurang-kurangnya diukur 2 x 6 jam.
d) Proteinuria adalah protein dalam urine 24 jam lebih dari 0,39/lt, atau lebih 1 g/ urine sembarangan. proteinuria ini harus ada pada 2 hari berturut-turut.
e) Oedema tetap pada jari dan mata.




Etiologi

Etiologi penyakit ini sampai saat ini belum diketahui dengan pasti. Banyak teori – teori dikemukakan oleh para ahli yang mencoba menerangkan penyebabnya. Oleh karena itu disebut “penyakit teori” namun belum ada memberikan jawaban yang memuaskan.
Insiden

Di Indonesia, setelah perdarahan dan infeksi pre eklampsia masih merupakan sebab utama kematian ibu, dan sebab kematian perinatal yang tinggi. Oleh karena itu diagnosis dini preeklampsia yang merupakan tingkat pendahuluan eklampsia, serta penanganannya perlu segera dilaksanakan untuk menurunkan angka kematian ibu dan anak.
Patofisiologi

Pada pre eklampsia terjadi spasme pembuluh darah disertai dengan retensi garam dan air. Pada biopsi ginjal ditemukan spasme hebat arteriola glomerulus. Pada beberapa kasus, lumen arteriola sedemikian sempitnya sehingga hanya dapat dilakui oleh satu sel darah merah. Jadi jika semua arteriola dalam tubuh mengalami spasme, maka tenanan darah akan naik sebagai usaha untuk mengatasi tekanan perifer agar oksigenasi jaringan dapat dicukupi. Sedangkan kenaikan berat badan dan edema yang disebabkan oleh penimbunan air yang berlebihan dalam ruangan interstitial belum diketahui sebabnya, mungkin karena retensi air dan garam. Proteinuria dapat disebabkan oleh spasme arteriola sehingga terjadi perubahan pada glomerulus (Sinopsis Obstetri, Jilid I, Halaman 199).
Manifestasi klinik

Biasanya tanda-tanda pre eklampsia timbul dalam urutan : pertambahan berat badan yang berlebihan, diikuti edema, hipertensi, dan akhirnya proteinuria. Pada pre eklampsia ringan tidak ditemukan gejala – gejala subyektif. Pada pre eklampsia berat didapatkan sakit kepala di daerah prontal, diplopia, penglihatan kabur, nyeri di daerah epigastrium, mual atau muntah. Gejala – gejala ini sering ditemukan pada pre eklampsia yang meningkat dan merupakan petunjuk bahwa eklampsia akan timbul.

Tes Diagnostik

Tes diagnostik dasar
Pengukuran tekanan darah, analisis protein dalam urin, pemeriksaan edema, pengukuran tinggi fundus uteri, pemeriksaan funduskopik.


Tes laboratorium dasar
Evaluasi hematologik (hematokrit, jumlah trombosit, morfologi eritrosit pada sediaan apus darah tepi).
Pemeriksaan fungsi hati (bilirubin, protein serum, aspartat aminotransferase, dan sebagainya).
Pemeriksaan fungsi ginjal (ureum dan kreatinin).
Uji untuk meramalkan hipertensi
Roll Over test
Pemberian infus angiotensin II.
Penanganan Medik

Pencegahan
Pemeriksaan antenatal yang teratur dan bermutu serta teliti mengenai tanda – tanda sedini mungkin (pre eklampsia ringan), lalu diberikan pengobatan yang cukup supaya penyakit tidak menjadi lebih berat.
Harus selalu waspada terhadap kemungkinan terjadinya pre-eklampsia.
Berikan penerangan tentang manfaat istirahat dan tidur, ketenangan, serta pentingnya mengatur diit rendah garam, lemak, serta karbohidrat dan tinggi protein, juga menjaga kenaikan berat badan yang berlebihan.

Penanganan
Tujuan utama penanganan adalah :Untuk mencegah terjadinya pre eklampsi dan eklampsi.Hendaknya janin lahir hidup.Trauma pada janin seminimal mungkin.

Eklamsi :

hipertensi dengan tingkat kejang, gejalanya sama dengan pre-eklamsi disertai dengan kejang dan koma.
Eklamsi ada beberapa :
1) Eklamsi Ante partum : sebelum persalinan.
2) Eklamsi intra partum : sewaktu persalinan.
3) Eklamsi post partum : setelah persalinan.
Eklamsi terjadi pada beberapa kasus seperti kehamilan kembar, hidramnion, molahidatidosa. Wanita yang kelebihan berat badan, penderita diabetes, mempunyai riwayat hipertensi pribadi atau keluarga dan pasangan baru atau kehamilan pertama.

Pre-aklmpsi Berat ( PEB )

Pre-eklamsi berat terjadi apabila :
a) Tekanan darah 160/110 atau lebih.diukur 2x dengan antara sekurang-kurangnya 6 jam dan pasien istirahat.
b) Proteinuria 5 gr atau lebih/24 jam.
c) Olyguri 400 cc atau lebih/ 24 jam.
d) Gangguan cerebral /penglihatan
e) Oedema paru / cyanosis

Perawatan Mandiri untuk kasus Pre-eklamsi

1) Aromatherapi : penelitian membuktikan bahwa minyak tertentu dapat menimbulkan efek pada penurunan tekanan darah dan membantu relaksasi seperti : lavender, kamomil, kenanga, neroli dan cendana.
tapi ada juga aroma therapi yang dapat meningkatkan tekanan darah, diantaranya : rosemary, fenel,hyssop dan sage.
2) Pijat : pijat bagian punggung, leher,bahu, kaki, itu sangat menenangkan dan nyaman.
3) Pengobtan bach flower
4) Shiatsu,tai chi, yoga dan latihan relaksasi
5) Terapi nutrisi : spesialis nutrisi menganjurkan penggunaan vitamin dan suplemen mineral, khususnya zinc dan vit B6, percobaan menunjukan wanita yang kekurangan nutrisi itu mengalami peningkatan kondisi diatas
Diagnosis nyeri kepala,ganguan penglihatan, kejang dan atau koma dan hipertensi

Gejala dan tanda yang selalu ada Gejala dan tanda yg kadang-kadang ada Diagnosis kemungkinan
o Tek.diastolik ≥ 90 mmHg
o Pada kehamilan < 20 mmHg Hipertensi kronik
o Tek. Diastolic 90-110 mmHg pada kehamilan <20 mgg
o Proteinuria ≤ ++ Hipertensi kronik dengan super imposed preeklamsia ringan
o Tek.diastolik 90-110 mmHg (2 pengukuran berjarak 4 jam)pada kehamilan < 20 mgg
o proteinuria Hipertensi dalam kehamilan
o tek.diastolik ≥ 110 mmHg pada kehamilan > 20 mgg
o proteinuria sampai ++ Pre eklampsia ringan
o tek.diastolik ≥110 mmHg pada kehamilan > 20 mgg
o proteinuria ≥+++ o hiperrefleksia
o nyeri kepala (tidak hilang dengan analgetika biasa)
o penglihatan kabur
o oliguria (< 400 ml/24 jam)
o nyeri abdomen atas (epigastrium)
o edema paru Pre eklamsia berat
o kejang
o tek.diastolik ≥ 90 mmHg pada kehamilan > 20 mgg
o proteinuria ≥++ o koma
o sama seperti preeklamsia berat Eklampsi


posted by nurse ind

No comments: