Friday, June 5, 2009

Askep GAGAL JANTUNG ( CHF)

GAGAL JANTUNG ( CHF)
A. DEFINISI
Congestive Heart Failure (CHF) atau gagal jantung adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah secara adekuat ke seluruh tubuh (Ebbersole, Hess,1998).


B. JENIS
1. Gagal jantung kiri
Terjadi karena ventrikel gagal untuk memompa darah secara adekuat sehingga menyebabkan kongesti pulmonal, hipertensi dan kelainan pada katub aorta/mitral Kongesti paru menonjol pada gagal ventrikel kiri, karena ventrikel kiri tidak mampu memompa darah yang datang dari paru. Peningkatan tekanan dalam sirkulasi paru menyebabkan cairan terdorong ke jaringan paru.

Dispneu dapat terjadi akibat penimbunan cairan dalam alveoli yang mengganggu pertukaran gas. Mudah lelah dapat terjadi akibat curah jantung yang kurang menghambat jaringan dari sirkulasi normal dan oksigen serta menurunnya pembuangan sisa hasil katabolisme, juga terjadi akibat meningkatnya energi yang digunakan untuk bernapas dan insomnia yang terjadi akibat distress pernapasan dan batuk.


C. MEKANISME KOMPENSASI
Tubuh memiliki beberapa mekanisme kompensasi untuk mengatasi gagal jantung.
1. Mekanisme respon darurat yang pertama berlaku untuk jangka pendek (beberapa menit sampai beberapa jam), yaitu reaksi fight-or-flight.
Reaksi ini terjadi sebagai akibat dari pelepasan adrenalin (epinefrin) dan noradrenalin (norepinefrin) dari kelenjar adrenal ke dalam aliran darah; noradrenalin juga dilepaskan dari saraf. Adrenalin dan noradrenalin adalah sistem pertahanan tubuh yang pertama muncul setiap kali terjadi stres mendadak. Pada gagal jantung, adrenalin dan noradrenalin menyebabkan jantung bekerja lebih keras, untuk membantu meningkatkan curah jantung dan mengatasi gangguan pompa jantung sampai derajat tertentu. Curah jantung bisa kembali normal, tetapi biasanya disertai dengan meningkatnya denyut jantung dan bertambah kuatnya denyut jantung. Pada seseorang yang tidak mempunyai kelainan jantung dan memerlukan peningkatan fungsi jantung jangka pendek, respon seperti ini sangat menguntungkan. Tetapi pada penderita gagal jantung kronis, respon ini bisa menyebabkan peningkatan kebutuhan jangka panjang terhadap sistem kardiovaskuler yang sebelumnya sudah mengalami kerusakan. Lama-lama peningkatan kebutuhan ini bisa menyebabkan menurunya fungsi jantung.

2. Mekanisme perbaikan lainnya adalah penahanan garam (natrium) oleh ginjal.
Untuk mempertahankan konsentrasi natrium yang tetap, tubuh secara bersamaan menahan air. Penambahan air ini menyebabkan bertambahnya volume darah dalam sirkulasi dan pada awalnya memperbaiki kerja jantung. Salah satu akibat dari penimbunan cairan ini adalah peregangan otot jantung karena bertambahnya volume darah. Otot yang teregang berkontraksi lebih kuat. Hal ini merupakan mekanisme jantung yang utama untuk meningkatkan kinerjanya dalam gagal jantung. Tetapi sejalan dengan memburuknya gagal jantung, kelebihan cairan akan dilepaskan dari sirkulasi dan berkumpul di berbagai bagian tubuh, menyebabkan pembengkakan (edema). Lokasi penimbunan cairan ini tergantung kepada banyaknya cairan di dalam tubuh dan pengaruh gaya gravitasi. Jika penderita berdiri, cairan akan terkumpul di tungkai dan kaki Jika penderita berbaring, cairan akan terkumpul di punggung atau perut. Sering terjadi penambahan berat badan sebagai akibat dari penimbunan air dan garam.

3. Mekanime utama lainnya adalah pembesaran otot jantung (hipertrofi).
Otot jantung yang membesar akan memiliki kekuatan yang lebih besar, tetapi pada akhirnya bisa terjadi kelainan fungsi dan menyebabkan semakin memburuknya gagal jantung.


D. ETIOLOGI
Setiap penyakit yang mempengaruhi jantung dan sirkulasi darah dapat menyebabkan gagal jantung. Beberapa penyakit dapat mengenai otot jantung dan mempengaruhi kemampuannya untuk berkontraksi dan memompa darah.
1. Penyebab paling sering adalah penyakit arteri koroner, yang menyebabkan berkurangnya aliran darah ke otot jantung dan bisa menyebabkan suatu serangan jantung.
2. Kerusakan otot jantung bisa disebabkan oleh:
a. Miokarditis (infeksi otot jantung karena bakteri, virus atau mikroorganisme lainnya)
b. Diabetes
c. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif
d. Kegemukan (obesitas).
3. Penyakit katup jantung bisa menyumbat aliran darah diantara ruang-ruang jantung atau diantara jantung dan arteri utama.
Selain itu, kebocoran katup jantung bisa menyebabkan darah mengalir balik ke tempat asalnya. Keadaan ini akan meningkatkan beban kerja otot jantung, yang pada akhirnya bisa melemahkan kekuatan kontraksi jantung.
4. Penyakit lainnya secara primer menyerang sistem konduksi listrik jantung dan menyebabkan denyut jantung yang lambat, cepat atau tidak teratur, sehingga tidak mampu memompa darah secara efektif. Jika jantung harus bekerja ekstra keras untuk jangka waktu yang lama, maka otot-ototnya akan membesar; sama halnya dengan yang terjadi pada otot lengan setelah beberapa bulan melakukan latihan beban. Pada awalnya, pembesaran ini memungkinkan jantung untuk berkontraksi lebih kuat; tetapi akhirnya jantung yang membesar bisa menyebabkan berkurangnya kemampuan memompa jantung dan terjadilah gagal jantung.
5. Tekanan darah tinggi (hipertensi) bisa menyebabkan jantung bekerja lebih berat. Jantung juga bekerja lebih berat jika harus mendorong darah melalui jalan keluar yang menyempit (biasanya penyempitan katup aorta).
6. Penyebab yang lain adalah kekakuan pada perikardium (lapisan tipis dan transparan yang menutupi jantung). Kekakuan ini menghalangi pengembangan jantung yang maksimal sehingga pengisian jantung juga menjadi tidak maksimal.
7. Penyebab lain yang lebih jarang adalah penyakit pada bagian tubuh yang lain, yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan oksigen dan zat-zat makanan, sehingga jatnung yang normalpun tidak mampu memenuhi peningkatan kebutuhan tersebut dan terjadilah gagal jantung.


E. PATOFISIOLOGI
Kelainan fungi otot jantung disebabkan karena aterosklerosis koroner, hipertensi arterial dan penyakit otot degeneratif atau inflamasi.

Aterosklerosis koroner

Disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung

Terjadi hipoksia dan asidosis (akibat penumpukan asam laktat).

Infark miokardium

Hipertensi sistemik atau pulmonal (peningkatan afterload)

Meningkatkan beban kerja jantung

Hipertrofi serabut otot jantung sebagai mekanisme kompensasi karena akan meningkatkan kontraktilitas jantung

Hipertrofi otot jantung tadi tidak dapat berfungsi secara normal

Akan terjadi gagal jantung.




F. TANDA DAN GEJALA
1. Penderita gagal jantung yang tidak terkompensasi akan merasakan lelah dan lemah jika melakukan aktivitas fisik karena otot-ototnya tidak mendapatkan jumlah darah yang cukup.
2. Gagal jantung kanan cenderung mengakibatkan pengumpulan darah yang mengalir ke bagian kanan jantung. Hal ini menyebabkan pembengkakan di kaki, pergelangan kaki, tungkai, hati dan perut.
3. Gagal jantung kiri menyebabkan pengumpulan cairan di dalam paru-paru (edema pulmoner), yang menyebabkan sesak nafas yang hebat. Pada awalnya sesak nafas hanya terjadi pada saat melakukan aktivitas; tetapi sejalan dengan memburuknya penyakit, sesak nafas juga akan timbul pada saat penderita tidak melakukan aktivitas. Kadang sesak nafas terjadi pada malam hari ketika penderita sedang berbaring, karena cairan bergerak ke dalam paru-paru.
4. Penderita sering terbangun dan bangkit untuk menarik nafas atau mengeluarkan bunyimengi.


K. ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN RIWAYAT PENYAKIT CHF

Analisa Data
1. DS : -
DO :
 K/U klien tampak lemah
 Kesadaran CM
 GCS = 15 (E=4, M=6, V=5)
 RR = 32 x/menit
 TD = 80/60 mmHg
 Dyspnea
 Disritmia
Etiologi :
Disfungsi ventrikel  penurunan cardiac output  gangguan sirkulasi darah  suplai O2 tidak adekuat  intoleransi aktivitas
Masalah :
Intoleransi aktivitas berhubungan dengan insufiensi oksigenasi akibat penurunan cardiac output.

2. DS : -
DO :
 Saat di auskultasi terdengar bunyi gallop (S3 dan S4)
 Takhikardi
 Klien gelisah
 Batuk
 Hasil rontgen menunjukan dada tampak gambaran kongesti vaskular
 Oliguri
 Akral dingin
 R = 32 x/menit
 Sianosis
Etiologi :
Kelainan otot miokardium kontaktilitas miokardium menurun cardiac output menurun
Masalah :
Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontaktilitas miokardium yang menurun.

3. DS : -
DO :
 Takhikardi
 RR = 32 x/menit
 Klien tampak gelisah
 Nafas cepat dan dangkal
 Dyspnea
 Posisi klien semi fowler
 Sianosis pada mukosa mulut dan kuku-kuku ekstremitas
 Terpasang O2 5 lt/menit
Etiologi :
Ventrikel kiri terganggu  cairan tertahan di ventrikel kiri  penumpukan cairan di atrium kiri peningkatan tekanan vena pulmonal  cairan mengalir ke kapiler  alveoli  peningkatan permeabilitas kapiler  kebocoran plasma diseluruh jaringan paru  edema paru  pengembangan paru tidak optimal  sesak
Masalah :
Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membrane kapiler.

4. DS : -
DO :
 Oliguri
 Dyspnea
 Klien tampak gelisah
 TD = 80/60 mmHg
 Suara jantung S3
 Edema pada ekstremitas
 Produksi urine 50cc
 Terpasang foley kateter
Etiologi :
Disfungsi ventrikel  penurunan cardiac output  penurunan aliran darah ke ginjal  penurunan GFR  peningkatan sekresi aldosteron (ADH)  retensi Na dan air  edema  kelebihan volume cairan
Masalah :
Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan curah jantung dan penurunan filtrasi glomerulus.

5. DS : -
DO :
 Akral teraba dingin
 Keringat dingin
 Pemberian therapi morfin
 Klien tampak gelisah
 RR = 32 x/menit
 TD = 80/60 mmHg
Etiologi :
Disfungsi ventrikel  penurunan cardiac output  suplai O2 dan nutrisi ke jaringan berkurang  terjadinyan metabolisme anaerob  meningkatkan asm laktat  merangsang thalamus  rasa nyeri timbul  dipersepsikan nyeri hebat
Masalah :
Nyeri akut berhubungan dengan iskemi jaringan paru akibat penurunan suplai O2.

6. DS : -
DO :
 Nafas cepat dan dangkal
 RR = 32 x/menit
 Terpasang O2 5 lt/menit
 Klien tampak gelisah / konsentrasi melemah
 Ketidakmampuan mempertahankan aktivitas fisik
 Ketidakmampuan mempertahankan rutinitas
 Peningkatan kebutuhan istirahat
Etiologi :
Disfungsi ventrikel  penurunan cardiac output gangguan sirkulasi darah perifer  penurunan O2 dalam jaringan  penurunan produksi ATP : sumber energi untuk kontraksi otot  kelelahan
Masalah :
Kelelahan berhubungan dengan ketidakadekuatan oksigenasi.


Diagnosa Keperawatan yang muncul :
1. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan insufiensi oksigenasi akibat penurunan cardiac output.
2. Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan kontaktilitas miokardium yang menurun.
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan perubahan membran kapiler.
4. Kelebihan volume cairan berhubungan dengan penurunan curah jantung dan penurunan filtrasi glomerulus.
5. Nyeri akut berhubungan dengan iskemi jaringan paru akibat penurunan suplai O2.
6. Kelelahan berhubungan dengan ketidakadekuatan oksigen

No comments: