Wednesday, December 24, 2008

Anatomi Fisiologi Sistem Pernafasan

SISTEM PERNAFASAN
Alat-alat Pernafasan Manusia adalah:
1. Saluran lubang hidung (nares anterior)
2. Hidung
3. Tekak (faring)
4. Pangkal tenggorok (laring)
5. Batang tenggorok (trakea)
6. Cabang tenggorok (bronkus)
7. Alveoli























1) Saluran Lubang Hidung (nares Anterior)
Adalah saluran-saluran didalam lubang hidung. Saluran2 itu bermuara kedalam bagian yang dikenal sebagai rongga hidung (vestibulum). Vestibulum itu dilapisi dengan epitelium organ yang bersambung dengan kulit. Lapisan ini memuat sejumlah kelenjar sebasea yang ditutupi oleh buluh kasar. Kelenjar2 itu bermuara kedalam rongga hidung.
2). Hidung
Ujung hidumh ditunjang oleh tulang rawan dan pangkal hidung ditunjang oleh tulang nasalis. Kedua lubang hidung menghubungkan atmosfer dengan rongga hidung. Rongga hidung dibatasi oleh dua tipe mukosa, yaitu mukosa respirasi
hangat dan jalannya masuk udara dan mukosa olfaktory yang berisi reseptor2 saraf pembau. Rongga hidung dibagi menjadi 2 kanan dan kiri oleh septum nasalis.
a. Bagian depan septum ditunjang oleh tulang rawan
b. Bagian belakang ditunjang oleh tulang vomer dan tonjolan tulang ethmoid.
Batas2 rongga hidung adalah bagian bawah (tulang, palantum, maksila); bagian samping (tulang maksila, kokha nasalis inferior, ethmoid); bagian atas (tulang ethmoid) dan bagian tengah (septum nasalis).
Rambut2 kasar yang bertujuan menjaring debu2 kasar dan serangga.
Pada dinding lateral terdapat 3 tonjolan yang disebut:
1. Kokha nasalis superior 2. Media 3. Inferior
Maka udara pernafasan akan mengalir melalui celah2 ketiga tonjolan tsb dan udara inspirasi akan dipanaskan oleh darah didalam kapiler dan dilembabkan oleh lender yang disekresikan oleh sel goblet.
Juga debu2 udara pernafasan dapat diperangkap oleh lendir2 digerakkan oleh silia kebelakang menuju faring.
Sel2 pembau berhubungan dengan saraf otak pertama (nervus alfaktorius).
Empat rongga paranasal berhubungan dengan rongga hidung:
1. Sinus maksilaris 3. Ethmoidal
2. Frontalis 4. Sfenoidal
Kesebelah atas rongga hidung berhubungan dengan kelopak mata melalui duktus lakminalis. Disebelah belakang rongga hidung berhubungan dengan masofaring melalui dua lubang yang disebelah koane.
Fungsi hidung, terdiri dari:
1. Bekerja sebagai saluran udara pernafasan
2. Sebagai penyaring udara pernafasan yang dilakukan oleh bulu-bulu hidung
3. Dapat menghangatkan udara pernafasan oleh mukosa
4. Membunuh kuman2 yang masuk bersama-sama udara pernafasan oleh leukosit yang terdapat dalam selaput lender (mukosa) atau hidung.
3) Tekak (Faring)
Tempat persimpangan antara jalan pernafasan dan jalan makanan. Hubungan faring dengan organ lain = keatas berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantara lubang yang bernama korona.

Rongga Tekak, dibagi dalam tiga bagian:
1. Bagian sebelah atas yang sama tingginya dengan koana yang disebut nasofaring.
2. Bagian tengah yang sama tingginya dengan istmus fausim disebut orofaring
3. Bagian bawah sekali dinamakan laringofaring.



















4) Pangkal tenggorok (laring)
Laring terdiri dari 5 tulang rawan antara lain:
1. Kartilago teroid (1 buah) depan jakun (adam is aple), sangat jelas terlihat pd pria
2. Kartilago ariteanoid (2 buah ) yang berbentuk beker.
3. Kartilago krikoid (1 buah) yang berbentuk cincin.
4. Kartilago epiglottis (1 buah)
Pita suara ini berjumlah 2 buah, bagian atas adalah pita suara palsu dan tidak mengeluarkan suara yang disebut dengan ventrikularis. Dibagian bawah adalah pita suara yang sejati yang membentuk suara yang disebut vokalis, terdapat dua buah otot. oleh gerakan dua buah otot ini maka pita suara dapat bergetar dengan demikian pita suara (rema glottides) dapat melebar dan mengecil, sehingga disini terbentuk suara.











Proses Pembentukan Suara:
 Tahap Mendengar
Sinyal bunyi mula2 diterima oleh area auditorik primer menyandikan sinyal tadi kedlm bentuk kata2 di interpretasikan diarea wernicke penjalaran sinyal kearea brocca melaui fasikulus arkuatus aktivasi program keterampilan motorik (area brocca) untuk mengatur pembentukan kata penjalaran sinyal yang sesuai kekorteks motorik untuk mengatur otot2 bicara gerakan otot2 mulut, lidah, laring, pita suara yang bertanggung jawab untuk intonasi, waktu dan perubahan intensitas yang cepat dari urutan suara.
 Tahap Membaca
Penerimaan kata2 lebih banyak pada area visual primer menyandikan dalam bentuk kata2 interpretasikan di region girus angularis pengenalan penuh di area wernicke penjalaran sinyal ke area brocca melalui fasikulus arkuatus aktivasi program keterampilan motorik (area brocca) untuk mengatur pembentukan kata penjalaran sinyal yang sesuai kekorteks motorik untuk mengatur otot2 bicara gerakan otot2 mulut, lidah, laring, pita suara yang bertanggung jawab untuk intonasi, waktu dan perubahan intensitas yang cepat dari urutan suara.
Terbentuknya suara suatu merupakan hasil dari kerja sama antara rongga mulut, rongga hidung, laring, lidah dan bibir.
5. Batang Tenggorokan (trakea)
Trakea dibagi menjadi dua cabang utama, bronkus kanan dan kiri, yang masing-masing masuk ke paru kanan dan kiri. Cabang terkecil dikenal sebagai bronkiolus.
Panjang trakea 9-11 cm dan dibelaangi terdiri dari jaringan ikat yang dilapisi oleh otot polos yang memisahkan trakea menjadi bronkus kiri dan kanan disebut karina.











6. Cabang Tenggorokan (bronkus)
merupakan kelanjutan dari trakea ada dua buah yang terdapat pada ketinggian vertebra torakalis ke IV dank e V. Bronkus kanan lebih pendek dan lebar dan merupakan kelanjutan dari trakea yang arahnya hampir vertical dari pada bronkus kiri, terdiri dari 6-8 cincin, mempunyai 2 cabang dan merupakan kelanjutan dari trakea dengan sudut yang lebih tajam.
Cabang utama bronkus kanan dan kiri bercabang lagi menjadi bronkus lobaris dan kemudian bronkus segmentalis. Percabangan ini berjalan terus menjadi bronkus yang ukurannya semakin kecil sampai akhirnya menjadi bronkiolus terminalis, yaitu saluran udara terkecil yang tidak mengandung alveoli (kantung udara). Bronkiolus terminalis mmiliki garis tengah kurang lebih 1 mm bronkiolus tidak di perkuat oleh cincin tulang rawan, tetapi dekelilingi oleh otot polos sehingga ukurannya dapat berubah. Seluruh saluran udarakebawah sampai tingkat bronkiolus terminalis disebut saluran penghantar udara ketempat pertukaran gas paru-paru.
Setelah bronkiolus termianlis terdapat asinus yang merupakan unit fungsional paru-paru tempat pertukaran gas.
Asinus terdiri dari
1. Bronkiolus respiratorius, yang terkadang memiliki kantung udara kecil atau alveoli pada dindingnya.
2. Duktus alveolaris, seluruhnya dibatasi pleh alveolus
3. Sakus alveolaris terminalis, merupakan struktur akhir paru-paru.
Asinus kadang2 disebut lobulus primer memiliki garis tengah kira2 0,5 sampai 1 cm. Terdapat sekitar 23 kali percabangan mulai dari trakea sampai sakus alveolaris yang menyerupai anggur, yang membentuk sakus terminalais dipisahkan dari alveolus didekatnya oleh didnding tipis atau septum. Lubang kecil pada dinding ini dinamakan pori2 kohn. Lubang ini memungkinkan komunikasi antara sakus alveolaris terminalis. alveolus hanya mempunyai satu lapis sel saja yang diameternya lebih kecil dibandingkan dengan diameter sel darah merah.
Alveolus pada hekekatnya merupakan suatu gelembung gas yang dikelilingi oleh jalinan kapiler, maka batas antara cairan dan gas membentuk suatu tegangan permukaan yang cenderung mencegah pengembangan pada waktu inspirasi dan cenderung kolaps pada waktu ekspirasi. Tapi untunglah alveolus dilapisi oleh zat lipoprotein yang dinamakan surfaktan, yang dapat mengurangi tegangan permukaan dan mengurangi resitensi terhadap pengembangan pada waktu inspirasi dan mencegah kolaps alveolus pada waktu ekspirasi. Pembentukan surfaktan oleh sel pembatas alveolus tergantung dari beberapa factor, termasuk kematangan sel2 alveolus dan system enzim biosintetiknya, kecepatan penggantian yang normal, ventilasi yang memadai dan aliran darah kedinding alveolus. Defisien surfaktan dianggap sebagai factor penting pada patogenesis sejumlah penyakit paru2.




















Paru-Paru
Paru-paru dibagi menjadi dua:
1. Paru-paru kanan
2. Paru-paru kiri
Letak Paru-paru:
Pada ronggga dada datarnya menghadap ketengah rongga dada/kavum mediastinum. Paru2 dibungkus oleh selaput yang bernama pleura.
























Pleura dibagi menjadi dua :
a. Pleura visceral (selaput dada pembungkus) yaitu selaput paru yang langsung membungkus paru-paru
b. Pleura pariental yaitu selaput yang melapisi rongga dada sebeleh luar. Antara kedua pleura ini terdapat rongga (kavum) yang disebut kavum pleura.
Paru-paru dapat dikembang kempiskan melalui dua cara:
1. Diafragma bergerak turun naik untuk memperbesar atau memperkecil rongga dada
2. Deviasi dan elevasi tulang iga membesar atau memperkecil diameter anteroposterior rongga dada.
Volume Paru
1. Volume dan nafas (tidal) adalah volume udara yang diinspirasi atau diekspirasi setiap kali bernafas normal, besarnya kira2 500 ml pada rata2 orang dewasa.
2. Volume cadangan inspirasi adalah volume udara ekstra yang dapatdiinspirasi setelah dan diatas volume alun nafas normal dan biasanya mancapai 3000 ml.
3. Volume cadangan ekspirasi adalah jumlah udara ekstra yang dapat diekspirasi oleh ekspirasi kuat pada akhir ekspirasi dan alun nafas normal, jumlah normalnya adalah sekitar 1100 ml.
4. Volume residu yaitu volume udara yang masih tetap berada pada atau dalam peru setelah ekspirasi paling kuat. volume ini besarnya kira2 1200 ml.
Kapasitas paru
1. Kapasitas inspirasi sama dengan volume dan alun nafas di tambah volume cadangan inspirasi. ini adalah jumlah udara kira2 3500 ml yang dapat dhirup oleh seseorang. dimulai pada tingkatan ekspirasi normal dan pengembangan paru sampai jumlah maksimum.
2. Kapasitas residu fungsional sama dengan volume cadangan ekspirasi ditambah volume volume residu. ini adalah jumlah udara yang tersisa dalam paru pada akhir ekspirasi normal kira2 2300 ml.
3. Kapasitas vital sama dengan volume cadangan inspirasi ditambah volume alun nafas dan volume cadangan ekspirasi. ini adalah jumlah udara maksimum yg dapat dikeluarkan seseorang dari aru, setelah terlebih dahulu mengisi paru secara meksimum dan kemudian mengeluarkan sebanyak-banyaknya kira2 4600 ml.
4. Kapasitas paru total adalah volume maksimum dimana paru dapat dikembangkan sebesar mungkin dengan inspirasi paksa kira2 5800 ml, jumlah ini sama dengan kapasitas vial ditambah volume residu.
Volume dan kapasita seluruh oaru pada wanita kira2 sampai 20 sampai 25 % lebih kecil dari pada pria.
7. Rongga Toraks
Paru2 dan toraks merupakan struktur yang viskoelastik. Sifat elastic paru, seperti dijelaskan diatas, disebabkan, pertama, oleh tegangan permukaan cairan yang melapisi alveolus dan, kedua, oleh serabut elastic diseluruh jaringan paru sendiri. Sifat- sifat elastic toraks disebabkan oleh elastisitas alamiah otot, tendo, dan jaringan penyambung dada. Oleh karena itu, sebagian usaha yang dikeluarkan oleh otot inspirasi selama bernafas adalah untuk meregangkan struktur elastic paru dan toraks.
Daya pengembangan paru-paru dan toraks disebut ”compliance”. Ini dinyatakan sebagai peningkatan volume didalam paru-paru untuk setiap satuan peningkatan tekanan intra-alveolar. ‘Compliance’ gabungan paru-paru dan toraks bersama-sama karena rangka ada sendiri harus diregangkan pula bila paru-paru dikembangkan pada tempatnya. Jadi ‘compliance’ paru-paru normal bila dikeluarkan dari toraks kira2 0,22 liter per cm air. Ini menjelaskan bahwa otot2 inspirasi harus mengeluarkan energi tidak hanya untuk mengembangkan paru2 tetapi juga untuk mengembangkan rangka dada disekitar paru2.
a. Pengukuran ‘Complince’ Paru-paru
‘Compliance’ paru-paru diukur dengan cara sebagai berikut: Pertama-tama, glottis orang tersebut harus terbuka sama sekali dan tetap demikian. kemudian. Kemudian udara dihirup secara bertahap, kira-kira 50 sampai 100 ml untuk sekali penghirupan, dan pengukuran tekanan dilakukan dari suatu balon intra-esofagus (yang mengukur tekanan intrapleura dengan hampir tepat) pada akhir setiap tahap, sampai volume total udara didalam paru2 sama dengan volume tidak normal orang tersebut. Kemudian udara dikeluarkan secara bertahap juga, sampai volume paru kembali ke tingkat ekspirasi istirahat.







b. Faktor-fakto yang Menyebabkan ‘Compliance’ Abnormal.
Keadaan apa pun yang merusak jaringan paru, menyebabkan menjadi fibrotik atau edema, menyumbat bronkiolus, atau dengan cara lain apa pun menghalangi pengembangan dan pengempisan yang memyebabkan penurunan ‘compliance’ paru. Bila memikirkan ‘compliance’ paru toraks secara bersma-sama, orang harus memasukan pula setiap kelainan yang mengurangi daya pengembangan sangkar dada. Jadi, kelainan bentuk sangkar dada, seperti kifosis, scoliosis berat, dan keadaan lain yang menghambat pengembangan paru-paru dan toraks, seperti pleuritis fibrosa ayau paralysis dan fibrosis otot, semuanya dapat mengurangi daya pengembangan paru dan dengan demikian menurunkan ‘compliance’ total paru.
Macam-macam Pernapasan
a. Pernapasan Dada
Pada waktu manusia/seseorang bernafas rangka dada terbesar bergerak, maka pernafasan ini dinamakan pernafasan dada.
. Ini terdapat pada rangka dada yang lunak ialah pada orang2 muda dan pada perempuan.
b. Pernafasan Perut
Pada waktu bernapas itu diafragma turun naik, maka corak ini dinamakan pernapasan perut.
FISIOLOGIS PERNAPASAN
Pernapasan Paru-paru (Pernapasan Pulmoner)
Merupakan pertukaran oksigen dan karbondioksida yang tejadi pada paru2.
Pernapasan melalui paru2 atau pernapasan eksterna, oksigen diambil melalui mulut dan hidung pada waktu bernapas dimana oksigen masuk melalui trakea sampai ke alveoli berhubungan dengan darah dalam kapiler pulmonary, alveoli memisahkan oksigen dari darah, O2 menembus membrane, diambil oleh sel darah merah dibawa ke jantung dipompakan keseluruh tubuh.
Gerakan bernapas bergantung pada gerakan diaragma dan otot dinding dada diantara rusuk2 itu. Bila mengerut otot dinding dada dan menyebabkan tekanan udara berkurang. Ini membuat paru-paru mengembang dan mengisap udara ; ketika otot itu kendur, dada mengempis dan udara mengembuskeluar.
Fungsi utama pernapasan adalah untuk memperoleh O2 agar dapat digunakan oleh sel2 tubuh dan mengeliminasi CO2 yang dihasilkan oleh sel.
Respirasi ada dua, yaitu:
1. Respirasi internal atau seluler, mengacu kepada proses metabolisme intrasel yang berlangsung didalam mitokondria, yang menggunakan O2 dan menghasilkan CO2 selama penyerapan energi dari molekul nutrient.
2. Respirasi eksternal, mengacu kepada keseluruhan rangkaian kejadian yang terlihat dalam pertukaran O2 dan CO2 antara lingkungan eksternal dan sel tubuh.
O2 masuk ke dalam sel melalui 3 tahap:
1. Ventilasi paru
O2 atm alveoli
CO2 alveoli atm
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
- Tekanan O2 atm
- Jalan napas
- Complience dan recoil
- Pusat napas
2. Difusi gas
O2 alveoli kapiler paru
CO2 kapiler paru alveoli
Faktor-faktor yang mempengaruhi:
- Luas permukaan paru
- Tebal membrane respirasi
- Jumlah eritrosit/kadar Hb
- Jumlah kapiler paru yang aktif
- Perbedaan tekan dan konsentrasi gas
- Waktu difusi
- Afinitas gas
3. Transportasi gas
O2 kapiler paru sel
CO2 sel kapiler paru
Transpor O2:
- Berikatan dengan Hb (97%) membentuk Oxyhemoglobin
- Larut dalam plasma (3%)
Transpor CO2:
- Berikatan dengan Hb (30%) membentuk Carbaminohemoglobin
- Larut dalam plasma
- Berikatan dengan H@O sebagai (65%)
Faktor-faktor yang mempengaruhi
- cardiac Output
- Kondisi pembuluh darah
- Exercise
- Eritrosit
Empat proses yang berhubungan dengan pernapasan pulmoner:
1. Ventilasi vulmoner, gerakan pernapasa yang menukar udara dalam alveoli dengan udara luar
2. Arus darah melalui paru2, darah mengandung O2 masuk keseluruh tubuh, CO2 dari seluruh tubuh masuk keparu-paru.
3. Distribusi arus udara dan arus darah sedemikian rupa dengan jumlah yang tepat yang bisa dicapai untuk semua bagian.
4. Difusi gas yang menembus membranes alveoli berdifusi daripada O2.
Proses pertukaran O2 dan CO2, konsentrasi dalam darah mempengaruhi dan merangsang pusat pernapasan terdapat dalam otak untuk memperbesar kecepatan dalam pernapasan sehingga terjadi pengambilan O2 dan pemgeluaran CO2 lebih banyak.
Pernapasan Jaringan (Pernapasan Eksterna)
Darah merah (hemoglobin) yang banyak mengandung oksigen dari seluruh tubuh masuk kedalam jaringan akhirnya mencapai kapiler, darah mengeluarkan O2 kedalam jaringan, mengambil CO2 untuk dibawa keparu2 dan diparu2 terjadi pernapasan eksterna.
Daya Muat Paru-paru
Besarnya daya muat udara paru-paru 4500 ml-5000 ml (4,4-5 L). Udara yang diproses dalam paru2 (ekspirasi dan inspirasi) hanya 10% +- 500 ml disebut juga udara pasang surut (tidal air) yaitu yang dihirup pernapasan biasa.
Pengendalian Pernapasan (Kontrol Neurokimia)
1. Pengendalian oleh saraf
Pusat otomotik dalam medulla oblongata mengeluarkan impuls eferen ke blok pernapasan, melalui radik saraf servikalis diantarkan diafragma oleh saraf premikus.
2. Pengendalian secara kimia
Pengendalian dan pengaturan secara kimiawi meliputi frekuensi kecepatan dan dalamnya gerakan pernapasan, pusat pernapasan dalam sumsum sangat peka, sehingga kadar alkali harus tetap dipertahankan, karbohidrat adalah produksi asam dari metabolisme dan bahan kimia yang asam ini merangsang pusat pernapasan untuk mengirim keluar impuls saraf yang bekerja atas otot pernapasan. Kecepatan pernapasan pada wanita lebih tinggi dari pada pria.
Kebutuhan tubuh terhadap O2
4 menit saja tdk terdapat O2, maka akan mengakibatkan kerusakan pd otak yg tidak dapat diperbaiki dan bisa menimbulkan kematian.Bila O2 tidak mencukupi maka darah merahnya hilang berganti kebiru-biruan misalnya yg terjadi pd bibir, telinga, lengan dan kaki disebut sianosis.
Mekanika Pernapasan
Udara cenderumg bergerak dari daerah bertakanan tinggi kedaerah bertekanan rendah yaitu menuruni gerakan tekanan.
Terdapat 3 tekanan berbeda yang penting pd ventilasi:
1. Tekanan atmosfer (barometric) Tekanan yg ditimbulkan oleh berat udara diatmosfer thd benda2 dipermukaan bumi.
2. Tekanan intra-alveolus (tekanan intrapulmonalis) tekanan didalam alveolus.
3. Tekanan Intrapleura (tekanan intratoniks) tekanan ini didalam kantuk pleura dan tekanan yang terjadi diluar paru didalam rongga toraks.
Refleks Batuk
Bronkus dan trakea sedemokian sensitifnya terhadap sentuhan halus, sehingga benda asing dalam jumlah berapapun /penyebab iritasi lainnya akan menimbulkan refleks batuk.
Disana suatu rangkaian peristiwa otomatis digerakkan oleh lintasan neuronal medulla, menyebabkan efek sebagai berikut:
1. Kira2 2,5 liter udara diinspirasi
2. Epiglotis menutup dan pita suara menutup erat2 untuk menjerat udara dalam paru.
3. Otot2 perut berkontraksi dengan kuat mendorong diafragma, sedangkan otot ekspirasi lainnya, seperti interkonstalis internus, juga berkontraksi dengan kuat mendorong diafragma.
4. Pita suara epiglottis sekoyong-koyong terbuka lebar, sehinggga udara bertekanan tingggi dalam paru meledak keluar. Kadang2 dikeluarkan dengan kecepatan 75-100 m
Udara yang mengalir cepat biasanya mambawa pula benda asing apaun yang terdapat dalam bronkus dan trakea.
Refleks Bersin
Rangsangan yang menimbulkan refleks bersin adalah iritasi dalam saluran hidung, impuls aferen dalam nervus kelima menuju medulla, dimana refleks dicetuskan.
Fungsi Pernapasan Hidung
Bila udara mengalir melalui hidung, ada 3 yg tertentu dikerjakan oleh rongga hidung. (F) pelembab:
1. Udara dihangatkan oleh permukaan kontan dengan septum yang lurus, dengan total area kira2 160 cm2.
2. Udara dilembabkan sampai hampir lembab sempurna sebelum udara meninggalkan hidung.
3. Udara disaring
Ukuran partikelyang terjerat dalam saluran pernapasan berukuran kira2 antara 1-5 mikrometer, mungkin dikeluarkan dalam bronkiolur kecil sebagai akibat presipitasi gaya berat.
Sistem pernapasan melakukan fungsi nirespirasi lain berikut ini:
a. Menyediakan jalan untuk mengeluarkan air dan panas
b. Meningkatkan aliran balik vena
c. Berperan dalam memelihara keseimbangan asam basa normal dengan mengubah jumlah CO2 penghasil asam (H+) untuk dikeluarkan.
d. Memungkinkan ketika berbicara, menyaingi dan vokalisasi lain.
e. Mempertahankan tubuh dari infasi bahan asing.
f. Mengeluarkan, memodifikasi, mengaktifkan, atau menonaktifkan berbagai bahan yg melewati sirkulasi paru.
g. Hidung bagian pernapasan, berfungsi sebagai organ pembau.

Peredaran darah paru-paru
Paru2 mempunyai 2 sumber suplai darah, dari arteri bronkialis dan arteri pulmonalis. Sirkulasi bronchial menyediakan darah teroksigenasi dari sikulasi siskemik dan berfungsi memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan paru2. Arteri bronkialis berasal dari aorta torakalis dan berjalan sepanjang dinding posterior bronkus. Vena bronkialis yg besar mengalirkan darahnya kedalam system azigos, yg kemudian bermuara pada vena kava superior dan mengembalikannya darah keatrium kanan. Vena bronkialis yang lebih kecil akan mengalirkan darah vena pulmonalis. Karena sirkulasi bronchial tidak berperanan pada pertukaran gas, darah yang tidak teroksigenasi mengalami pirau sekitar 2 % sampai 3% curah jantung.
Arteri Pulmonalis yang berasal dari ventrikel kanan mengalirkan darah vena campuran keparu2 dimana darah tsb mengambil bagian dalam pertukaran gas. Jalinan kapiler paru2 yang halus mengintari dan menutupi antara alveolus dan darah. Darah yang teroksigenasi kemudian dikembalikan melalui vena pulmonalis keventral kiri yang selanjutnya membagikannya kepada sel2 melalui sirkulasi siskemik.
PROSES INSPIRASI DAN EKSPIRASI
O2 masuk kesaluran pernapasan melalui hidung, parink, larink, trakea, bronkus, dan alveolus.
PROSES INSPIRASI
Kontraksi otot (scalenes, pectoralis minor, serratus anterior, eksternal intercostalis, sternocleidomastoid) Pengembangan paru-paru & meningkatkan volume intrapulmoner Tekanan intrapulmoner- tekanan didalam alveoli dan jalan nafas pd paru2 lebih rendah dr tekanan atm sekitar 2 mmHg O2 atm masuk dlm paru2.
Pada saat O2 masuk kealveolus, menembus dinding tipis alveolus menuju sel2 darah merah didalam kapiler (arteri & vena pulmonalis) Sewaktu sel darah merah mendapatkan O2 berubah warnanya dari biru menjadi merah kemudian O2 berikatan dg Hb dan darah merah membawa O2 itu keseluruh tubuh untuk digunakan dalam metabolisme sel.
Proses Ekspirasi
Relaksasi otot (internal, intercostalis, rectus abdominid dan abdominal muscels, transverses thoracis) penurunan vol rongga thorak Peningkatan tekanan intrapulmoner sekitar 2 mmHg didlm paru2 CO2 keluar dari paru2 ke atm sampai tekanan didalam paru2 kembali seimbang dg tekanan atm.
Pada saat sel darah merah mendapatkan O2 maka CO2 akandilepaskan dari kapiler paru ke alveolus kemudian dikeluarkan melalui saluran pernapasan.

No comments: